Namun demikian, perjalanan menuju Indonesia rehashbar yang lebih hijau bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah biaya produksi teknologi hijau yang masih relatif tinggi, serta masih rendahnya tingkat kesadaran dan literasi masyarakat tentang keberlanjutan. Selain itu, banyak pelaku industri yang masih enggan beralih ke sistem ramah lingkungan karena khawatir akan biaya dan perubahan proses produksi.
Maka dari itu, festival ini juga menyerukan pentingnya kebijakan fiskal dan insentif yang pro-lingkungan dari pemerintah, serta pembentukan regulasi yang mendukung percepatan transisi energi dan teknologi ramah lingkungan.
Kesimpulan
Festival Teknologi Hijau Pertama di Indonesia telah membuka babak baru dalam perjalanan negeri ini menuju masa depan yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan. Melalui festival ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga inovator dan produsen solusi hijau yang relevan dengan kondisi lokal.
Dengan semangat kolaboratif dan semarak inovasi yang dipertontonkan dalam festival ini, masa depan Indonesia sebagai negara maju yang peduli lingkungan dan siap menyongsong era ekonomi hijau semakin nyata. Harapannya, festival ini akan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi negara lain di kawasan untuk melakukan hal serupa demi planet yang lebih baik.